2.10
Pasar tenaga Kerja dan Pasar Lahan
2.10.1
Konsep-konsep Dasar
1. Permintaan
masukan: Permintaan turunan perusahaan tidak memperolah laba jika ada
permintaan akan produknya. Rumah tangga harus bersedia membayar keluaran
perusahaa itu.
2. Masukan-masukan:
komplementer (saling Melengkapi) dan Substitusi (saling menggantikan)
masukan-masukan dapat bersifat komplementer atau substitusi.
3. Hasil
yang menurun, ingatlah bahwa jangka pendek adalah periode yang pada periode itu
sejumlah faktor produksi tetap membatasi kapasitas perusahaan untuk mengembangkan usaha.
4. Produk
penerimaan marjinal produk penerimaan marjinal (MRP) sebua masukan variabel
adalah penerimaan yang di peroleh perusahaan karena memeperkerjakan satu unit
masukan itu lagi.
1.6.2
Pasar Tenaga Kerja
Permintaan masukan tergantung pada
produk penerimaan marjinal masukan tersebut besera biaya per unit, atau
harganya. Harga tenaga kerja, misalnya adalah upah yang ditentukan di pasar
tenaga kerja tersebut.
Perusahaan yang memaksimalkan laba
akan menambah input dalam kasus tenaga kerja, perusahaan itu akan
memperkerjakan pekerja sepanjang produk penerimaan marjinal masukan tersebut
melampaui harga pasarnya.
2.11
Mekanisme Penyesuaian
Jangka Panjang; Investasi Mengalir Ke arah Peluang Laba
Ide sentral pembahasan kita mengenai
masuk keindustri, keluar dari industri, pengembangan dan penciutan usaha
adalah: dipasar yang efisien, modal investasi mengalir kearah peluang laba.
Proses yang sesungguhnya adalah kompleks dan berbeda dari industri ke industri.
Dalam praktek, masuk dan keluarnya
perusahaan sebagai tanggapan terhadap peluang laba lazimnya melibatkan pasar
modal keuangan. Dipasar modal, orang terus menerus mencari laba. Bila
perusahaan dalam industri tertentu berkinerja baik, modal cenderung mengalir
keindustri tersebut dalam berbagai bentuk. Para wirausahawan mendirikan
perusahaan baru, dan perusahaan memproduksi berbagai produk yang sama sekali
berbeda mungkin ikut bersaing untuk menerobos masuk kepasar-pasar baru.
Investasi, dalam bentuk perusahaan baru
dan perusahaan lama yang dikembangkan usahanya, lama kelamaan akan cenderung
menyukai industri-industri yang memberikan laba. Dan, lama kelamaan,
industri-industri yang perusahaannya mengalami kerugian, lambat laun akan
menciut usahanya akibat diinvestasi.
2.12
Pasar Keluaran; Kata
Akhir
Kita mengetahui bahwa permintaan rumah
tangga itu dibatasi oleh penerimaan, kekayaan dan harga, dan bahwa penerimaan
itu (sekurang-kurangnya sebagian) ditentukan oleh pilihan-pilihan yang dibuat
oleh rumah tangga. sekali berbeda mungkin ikut bersaing untuk menerobos masuk
kepasar-pasar baru.Investasi, dalam bentuk perusahaan baru dan perusahaan lama
yang dikembangkan usahanya, lama kelamaan akan cenderung menyukai
industri-industri yang memberikan laba. Dan, lama kelamaan, industri-industri
yang perusahaannya mengalami kerugian, lambat laun akan menciut usahanya akibat
diinvestasi.
GAMBAR 9.3
Kurva penawaran jangka pendek perusahaan
yang bersaing secara sempurna pada harga-harga di bawah biaya variabel
rata-rata, akan lebih menguntungkan jika perusahaan menutup usaha dari pada
terus beroperasi. Oleh karena itu, kurva penawaran jangka pendek perusahaan
yang bersaing adalah bagian kurva biaya marjinal yang terletak diatas kurva
biaya variabel rata-rata.
Sekarang kita dapat memberikan batasan
terhadap peryataan kita terdahulu bahwa kurva biaya marjinal, perusahaan yang
bersaing secara sempurna sesungguhnya adalah kurva penawaran jangka pendek
perusahaan tersebut. Ingatlah bahwa perusahaan yang bersaing secara sempurna
dan yang memaksimalkan laba akan berproduksi sampai ke titik P = MC. Namun
sebagaimana yang baru saja kita lihat, perusahaan akan menutup usaha apabila P
lebih rendah dari pada titik minimum kurva AVC. Juga ingatlah kurva biaya
marjinal itu memotong AVC. Oleh karena itu kesimpulannya adalah:
“kurva penawaran jangka pendek
perusahaan yang bersaing adalah bagian kurva biaya marjinal yang terletak
diatas kurva biaya variabel rata-ratanya (gambar 9.3)
2.13
Kurava Penawaran
Industri Jangka Pendek
Penawaran dalam industri yang bersaing sama dengan
jumlah dari kuantitas yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan di industri
tersebut pada setiap tingkat harga. Kurva penawaran industri jangka pendek
adalah jumlah dari kurva penawaran masing-masing perusahaan. Yakni, kurva-kurva
biaya marjinal (diatas AVC) semua perusahaan dalam industri itu. Karena
kuantitas ditambahkan (yakni karena kita menemukan kuantitas total yang
ditawarkan keindustri tersebut pada tiap-tiap tingkat harga), kurvanya
ditambahkan secara horizontal.
GAMBAR 9.4
Kurva penawaran industri dalam jangka
pendek adalah jumlah horizontal kurva-kurva biaya marjinal (diatas AVC) semua
perusahaan di semua industri.
Apabila hanya ada tiga perusahaan dalam
industri itu, kurva penawaran industri tersebut adalah jumlah semua produk yang
ditawarkan oleh ketiga perusahaan tersebut pada tiap-tiap harga. Misalnya, pada
$6, perusahaan 1 menawarkan 100 unit, perusahaan 2 menawarkan 200 unit, dan
perusahaan 3 menawarkan 150unit, sehingga penawaran total sebanyak 450 unit.
Dalam jangka panjang, kenaikan atau penurunan
jumlah perusahaan dan oleh karenanya, kenaikan atau penurunan jumlah kurva
penawaran masing-masing perusahaan akan menggeser kurva penawaran seluruh
industri itu. Andai kata perusahaan baru memasuki industri itu, kurva penawaran
industri tersebut bergeser kekanan; apabila perusahaan keluar dari industri
itu, kurva penawaran industri tersebut bergeser kekiri.
2.14
Arah Jangka Panjang;
Tinjauan Ulang
Tabel 9.4 meringkas berbagai keadaan
yang dihadapi oleh perusahaan yang bersaing secara sempurna sewaktu mereka
membuat perencanaan jangka panjang. Perusahaan yang mencari laba akan
memproduksi sampai titik yang pada titik itu laba dan biaya marjinal sama dalam
jangka pendek. Jika ada laba positif, maka dalam jangka panjang ada dorongan
terhadap perusahaan untuk memperluas skala pabrik mereka dan intensif bagi
perusahaan baru untuk memasuki industri tersebut.
Perusahaan yang menderita rugi hanya mau berproduksi
jika penerimaan cukup untuk menutup biaya variabel. Apabila perusahaan dapat
memperoleh laba operasi, perusahaan dapat mengurangi kerugian yang mungkin akan
dideritanya apabila menutup usaha.
GAMBAR 9.6
Perusahaan yang memperlihatkan skala
ekonomi maupun skala disekonomi.
Skala ekonomi mendorong biaya perusahaan
itu ke bawah ke q*. Atas q*, perusahaan itu mengalami skala disekonomi; q*
adalah tingkat produksi yang biaya rata-ratanya terendah, karena menggunakan
skala yang optimal.
Semua kurva biaya rata-rata jangka
pendek berbentuk U, karena kita mengasumsikan skala pabrik yang tetap membatasi
produksi dan mendorong biaya marjinal ke atas sebagai akibat dari hasil yang
menurun. Dalam jangka panjang, kita tidak dapat membuat asumsi semacam itu;
melainkan kita mengasumsikan bahwa skala pabrik dapat di ubah.
Dengan demikian, perusahaan yang sama
dapat menghadapi hasil yang menurun konsep jangka pendek tetapi masih
memiliki kurva biaya jangka panjang yang
memperlihatkan skala ekonomi.
Perlu dicatat bahwa efisiensi ekonomis
memerlukan pemanfaatan skala ekonomi (jika ada) dan menghiindari skala
disekonomi. Skala pabrik yang optimal adalah skala yang meminimalkan biaya
rata-rata. Sungguh, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, persaingan memaksa
perusahaan menggunakan skala optimal itu.
2.15
Penyesuaian jangka
Panjang Terhadap Kondisi Jangka Pendek
Perusahaan dapat beroperasi dengan
mendapatkan laba atau mengalami kerugian ekonomi; perusahaan dapat pula menutup
usaha atau berproduksi. Industri tertentu tidak berada dalam ekuilirium jika
perusahaan terdorong untuk masuk atau keluar dalam jangka panjang. Dengan demikian,
apabila perusahaan mendapatkan laba ekonomis (laba di atas normal) atau
mengalami kerugian ekonomis (laba di bawah normal atau negatif), industri itu
tidak berada dalam ekuilibrium, dan perusahaan akan mengubah perilaku mereka.
Apa yang mungkin mereka lakukan sangat tergantung pada biaya jangka panjang.
Itulah sebabnya mengapa kita telah menggunakan cukup banyak waktu untuk
membahas skala ekonomi dan skala disekonomi.
Sekarang kita dapat menyatukan kedua ide
tersebut dan membahas penyesuaian jangka panjang sebenarnya yang kemungkinan
akan terjadi sebagai tanggapan terhadap keuntungan maupun kerugian jangka
pendek.
GAMBAR 9.7
Comments
Post a Comment