Skip to main content

PENYULUHAN DESA SUMBER CIREBON 2012-2013






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sektor pertanian adalah sektor unggulan atau sektor yang paling banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena negara Indonesia ini memiliki banyak potensi dalam bidang pertanian. Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah dan didukung oleh iklim yang tropis sehingga mengakibatkan tanah yang subur menjadi sebuah peluang untuk memanfaatkannya dan memproduksinya guna mencapai kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya para petani. Namun bila tidak didukung dengan teknologi yang inovatif dan pemeliharaan yang ekstra, produktivitas hasil pertanian tidak akan tinggi sehingga kesejahteraan itu akan sangat jauh dari angan-angan para petani. Oleh sebab itu, dari waktu ke waktu selalu dilakukan perbaikan-perbaikan pada sektor pertanianbaik dari tongkah laku petani (pengetahuan, sikap, keterampilan)maupun teknologi baru yang diterapkan kepada para petani. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian agar para petani lebih mudah mencapai tujuannya yaitu kesejahteraan hidup. Dan yang memiliki peran penting dalam menciptakan kemajuan pertanian khususnya dalam produktivitasnya adalah penyuluh pertanian yang notabene sebagai pencipta teknologi yang inovatif dan sebagai motivator serta dinamisator para petani agar tercapai pertanian yang lebih baik dengan programa penyuluhan pertanian yang telah direncanakan. Programa tersebut merupakan salah satu bagian program pembangunan pertanian.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai programa kerjapenyuluhan pertanian dalam programa yang berjudul “Programa Penyuluhan Pertanian Desa Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon”.

1.2  Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa pertanian dalam menyusun programa kerja penyuluhan.





BAB II
KEADAAN DESA
2.1 Letak dan Luas Wilayah
Secara Administratif Desa Sumber termasuk dalam wilayah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, terletak di Cirebon . Dari ibukota Kabupaten Kota madya  berjarak sekitar 0.5 Km, yang dapat ditempuh dengaan angkutan umum atau kendaraan pribadi  dalam 20 Menit.
Luas Wilayah Desa Sumber adalah 250 Ha dengan batas – batas desa sebagai berikut :
v  Sebelah Utara                : KabupatenIndramayu
v  Sebelah Barat                : KabupatenMajalengka
v  Sebelah Selatan             : KabupatenKuningan
v  Sebelah Timur               : Kota Cirebon danKabupatenBrebes
2.2  Ketinggian  Tempat
Desa tulung agung kecamatan kertasemaya terletak di 4 meter dari permukaan laut. Karena jarak tersebut desa ini bersuhu28 ºC – 32 ºC.
2.3  Penduduk
a)      Jumlah penduduk menurut umur dan  jenis kelamin
No
Jenis Umur
Jumlah
Jumlah Total
Laki-laki
Perempuan
1
0-4
542
526
1068
2
5-9
484
411
895
3
10-14
436
438
874
4
15-19
529
487
1016
5
20-24
452
461
913
6
25-29
478
374
852
7
30-34
344
346
690
8
35-39
191
285
476
9
40-44
255
254
509
10
45-49
214
188
402
11
50-54
168
162
330
12
55-59
79
78
157
13
60-64
92
108
200
14
65 keatas
117
150
267
Jumlah
4381
4268
8649

b)      Jumlah penduduk menurut agama
No
Agama
Jumlah
1
Islam
8627
2
Kristen
15
3
Hindu
3
4
Budha
4
Jumlah
8649

c)      Jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah Total
1
PNS
134
2
TNI/POLRI
10
3
Pensiunan
26
4
Swasta
212
5
Industri Kecil
15
6
Pedagang
325
7
Nelayan
-
8
Petani
2150
9
Buruh Tani
552
10
Pelajar
2215
11
Mahasiswa
75
12
Belum Bekerja
745
13
Lain-lain
2190
Jumlah
8649

d)     Jumlah Kartu Keluarga (KK)
Jumlah kartu keluarga (KK) di desa Tulung Agung adalah 1729 KK

2.4  Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah siswa
1
Perguruan tinggi/Negeri
75
2
SLTA
632
3
SLTP
642
4
SD
941
5
Belum Sekolah
1068
5
Tidak sekolah
2384
6
Buta huruf
2907
Jumlah
8649

2.5  kelembagaan desa
v  Koperasi Unit Desa (KUD)
Di desa Tulung Agung terdapat sebuah Kopeasi Unit Desa yang dikelola oleh bapak Sukardi.
v  Bank
Terdapat beberapa bank swasta atau negeri di Desa Tulung Agung. Namun masyarakat desa ini mayoritas melakukan transaksi atau meminjam modal usaha pada bank BRI.
v  Kios Saprodi
Belum banyak kios-kios saprodi yang tersedia di Desa Tulung Agung karena keterbatasan modal. Oleh karenanya hanya ada satu kios saprodi yang terletak di jalan Binaria Tulung Agung.
v  Lumbung Paceklik
Tidak terdapat lumbung paceklik di desa ini.
v  Pasar
Pasar Tulung Agung merupakan tempat terjadinya transasksi antara penjual dan pembeli yang dilakukan oleh masyarakat desa ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,Baik dalam jenis sandang,pangan ataupun papan.

v Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
             Merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berfungsi membantu Kepdes/Lurah dan memiliki 10 seksi dimana yang berhubungan langsung dengan KB-Kes, Posyandu adalah seksi ke 7 (seksi kesehatan, kependudukan dan Keluarga Berencana), selain itu adalah seksi      ke-10 (seksi PKK dengan 10 program Pokok PKK, dimana antara lain dari 10 program pokok PKK adalah program 7 yaitu kesehatan yang bertanggung jawab terhadap operasional adalah Ketua I LKMD sedangkan pelaksana (operasional) adalah Ketua II LKMD (Ketua Tim Penggerak PKK). Dengan demikian kegiatan Posyandu berada dalarn lingkup LKMD dan PKK juga merupakan salah satu seksi dalam LKMD yaitu seksi ke-10. Keberhasilan Posyandu merupakan cermin prestasi LKMD melalui D/S (peran serta             masyarakat) sedangkan keberhasilan program tergambar melalui N/D dalam balok SKDN.
v Lembaga Ekonomi Lainnya
Selain lembaga-lembaga ekonomi diatas,di sini juga terdapat lembaga-lembaga ekonomi lain, seperti: pegadaian. Lembaga ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk peminjaman modal guna kelangsungan usahanya.
2.6 Kelembagaan Petani
A. Kelompok Tani
Terdapat 6 kelompok tani di desa ini yang bila dklasifikasikan menurut kelasnya adalah sebagai berikut:
·         Utama           =  Kelompok Tani Layapan
·         Madya           =  Kelompok Tani Dewi Sri
·         Lanjut           =  Kelompok Tani SIFA Dan Kalen Awit
·         Pemula          =  Kelompok Tani Beran dan Randu
Perkelompok tani memiliki lahan sekitar 20 Ha
Bila cuaca panas dan bagus, produktivitas kelompok tani Layapan adalah yang terbaik dari yang lainnya. Namun ketika musim gaduh (panen kedua), kelompok tani Dewi Srilah yang produktivitasnya lebih baik dari yang lainnya. Sedangkan produktivitas yang selalu berada dibawah standar adalah kelompok tani Beran.
B. Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)
Di Desa Tulung Agung Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu ini terdapat satu Gapoktan yaitu Gapoktan Mawar.
Kepengurusan Gapoktan Mawar:
·         Ketua gapoktan    =  Masturi
·         Sekretaris             =  Wasmin
·         Wakil sekretaris    =  Komar
·         Bendahara            =  Daswa
Dalam Gapoktan ini terdapat pula pembagian bidang kepengurusan yaitu bagian produksi, bagian marketing, dan bagian penelitian yang masing-masing terdir dari lima orang anggota.
Setiap tahun Gapoktan Mawar melaksanakan kegiatan rutin, diantaranya adalah:
1)      Pengurasan saluran
2)      Pengeroyokan tikus
3)      Pompanisasi pada musin gaduh (panen kedua).
2.7 Tanah Dan Jenis Tanah
a.       Jenis Tanah dan Topografi
Jenis Tanah di Desa Tulungagung adalah pedosolik merah kuning seluas 190,129 Ha yang meliputi seluruh wilayah Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu.
b.      Peruntukan lahan
No
Peruntukan lahan
Luas lahan (Ha)
1
Sawah
190,129
2
Perumahan
59,275
3
Inpres
0,140
4
Kuburan
1,291
5
Balai Desa
0,179
6
Masjid
0.190
7
Pasar
0,361
8
PJKA
2,400
9
Sekolahan
1,000
10
By Pass
3,000
11
Bantaran
15,188
12
Lain-lain
11,143
Jumlah
284,296

Dari data tersebut, lahan untuk persawahan/pertanianlah  yang paling  banyak digunakan. Dan dilihat dari data penduduk menurut jenis pekerjaan pun mayoritas adalah sebagai petani. Lahan pertanian yang luas serta keahlian masyarakat pada bidang pertanian dijadikan landasan untuk dijadikan mata pencaharian sebagian masyarakat setempat.
2.8  Jenis Tanaman
A.    Pangan
Jenis tanaman pangan yang utama di desa ini adalah padi. Sebagian besar petani menanam padi. Hal ini dibuktikan dengan luas sawah seluas 190,129 Ha digunakan untuk bertani padi. Produktivitas pada saat cuaca bagus adalah 63 kwintal/ha, sedangkan pada saat cuaca kurang bagus (gaduh)  hanya menghasilkan 56 kwintal/ha. Dan ketika musim kemarau tiba sehingga mengakibatkan sawah kering dan kekurangan air, petani melakukan pompanisasi dari lima titik sumber air disemua blok.
Padi hasil produksi Desa Tulung Agung merupakan padi yang bagus dan lebih baik dari hasil padi dari desa lain karena hasil padi di desa ini berwarna kuning bersih dan berisi penuh, sehingga memilki harga saing tinggi. Berdasarkan penuturan ketua Gapoktan Mawar, Pak Masturi  bahwa harga padi pada saat masih dalam kondisi setengah kering pun sudah mendapat harga Rp. 400.000,00 – Rp. 440.000,00 per kwintal.
Namun selain keunggulan tersebut, kesulitan pun dialami oleh para petani yaitu pada saat musim penyebaran, petani harus menunggu instruksi dari ketua gapoktan terlebih dahulu karena petani tidak mau padinya terkena tikus.
Kemudian tanaman lain yang dibudidayakan oleh petani disini adalah kacang tanah. Namun luas lahan dan produktivitasnya tidak sebanyak padi. Petani lebih memilih bertanam padi dibandingkan kacang tanah karena padi lebih berpotensi daripada kacang tanah. Di Desa Tulung Agung ini hanya terdapat lahan seluas 0,5 ha saja untuk kacang tanah.

B.     Hortikultural
a.       Buah-buahan
1)   Mangga
          Salah satu jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan oleh masyarakat sekitar adalah mangga. Jenis mangga yang terdapat di desa ini antara lain: Mangga Indramayu (cengkir, gedong gincu), Mangga Golek, dan Mangga Ruca (banyak serat). Namun kelompok tani yang membudidayakannya hanya kelompok Dewi Sri, SIFA, dan layapan saja.
          Luas seluruh lahan untuk mangga kurang lebih 5 hektar dan produktivitasnya apabila cuaca sedang bagus adalah sebagai berikut:
v  Kelompok tani Dewi Sri         =  1,5 Ton per 3 hektar
v  Kelompok Tani SIFA             =  1 Ton per 1 hektar
v  Kelompok Tani Layapan         =  1 Ton per 1 hektar
          Tanaman mangga sangat tergantung pada cuaca sekitar, apabila cuaca panas maka tanaman mangga akan jadi atau bagus dan produktivitasnya tinggi. Sedangkan saat cuaca panas dan hujan produktivitasnya akan menurun.
Selanjutnya untuk harga jual mangga saat sedang ”musim” adalah sebagai berikut:
·    Mangga Indramayu       =  Rp. 2500/kg
·    Mangga Golek               =  Rp. 2000/kg
·    Mangga Ruca                 = Rp. 1500/kg
Sedangkan bila sedang “tidak musim” harganya akan naik menjadi:
·         Mangga Indramayu     =  Rp. 4000/kg
·         Mangga Golek             =  Rp. 3500/kg
·         Mangga Ruca              = Rp. 3000/kg
Harga-harga tersebut adalah harga dari petani.
2)   Melon
Melon dijadikan tanaman pengganti oleh petani ketika lahan yang ada tidak ditanami dengan komoditas utama yaitu padi. Jenis melon yang dihasilkan adalah melon super dan melon biasa. Kemudian untuk produktivitasnya adalah sebagai berikut:

·         Melon Super = 10 ton/ha
·         Melon Biasa =  20 ton/ha
b.      Sayuran
Jenis tanaman hortikultural selanjutnya adalah sawi, kangkung dan bawang. Walaupun ketiga jenis sayuran tersebut hanya ditanam pada tanah tadah hujan tetapi produktivitasnya cukup bagus, yaitu:
·         Sawi menghasilkan 6 kwintal per 0,5 ha
·         Kangkung menghasilkan 6 kwintal per 0,5 ha
·         Bawang menghasilkan 7 ton  per 1 ha
Namun hanya dua kelompok tani saja yang membudidayakan ketiga jenis sayuran tersebut yaitu kelompok Dewi Sri yang menanam kangkung dan sawi, kemudian kelompok Randu yang menanam sawi dan bawang.
C.       Perkebunan
   Karena Desa Tulung Agung berada pada ketinggian 4 meter dari permukaan laut dan bersuhu 28 ºC – 32 º C maka didaerah ini tidak cocok bila ditanami dengan tanaman perkebunan.
2.9  Curah Hujan dan Iklim
v  Curah hujan rata – rata setiap tahun mencapai 1.288 mm dengan Jumlahhari hujan 78,08 hari dan temperature udara antara 28 ºC – 32 º C.
v  Iklim
      Desa Tulungagung mempunyai 2 musim yaitu;
1.      Musim penghujan mulai Oktober s/d Maret
2.      Musim kemarau mulai bulan April s/d September
Sedangkan tipe iklim menurut Oldeman, Desa Tulungagung termasuk tipe D-3  yaitu :
·         Bulan basah selama 3 bulan (desember s/d Pebruari)
·         Bulan lembab selama 3 bulan (Nopember, Maret dan April)
·         Bulan kering selama 6 bulan (Mei sampai dengan Oktober)
2.10          Jenis Perikanan
Untuk jenis perikanan, tidak ditemukan di Desa Tulung Agung ini karena kondisi lahan dan cuaca yang tidak sesuai dengan pembudidayaan ikan.


2.11        Jenis Peternakan
Walaupun jumlahnya tidak banyak, namun terdapat peternakan itik (bebek) di desa ini yang dikelola oleh kelompok tani SIFA dan Dewi Sri.
Pada kelompok SIFA terdapat 3 kandang yang berisi 1500 ekor itik dan itik-itik tersebut hanya untuk ditelurkan. Berbeda dengan kelompok SIFA, kelompok Dewi Sri hanya memiliki 300 ekor itik yang tidak untuk ditelurkan, namun itik-itik tersebut akan dipelihara kemudian dijual.



 
 
BAB III
TUJUAN

v Tujuan Umum
            Mewujudkan kesejahteraan petani dan nelayan beserta keluarganya dan masyarakat yang adil dan makmur merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh masyarakat pada umumnya.
v Tujuan Khusus
            Dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan petani diperlukan perubahan-perubahan tingkah laku (Pengetahuan, sikap, dan keterampilan) dari petani dan keluarganya agar mereka bisa mencapai keadaan yang lebih baik (better farming, better business, better living, better communities, dan better environment).
            Peningkatan penerapan teknologi dan peningkatan produktivitas pun sangat diharapkan dan harus selalu dilakukan untuk mempercepat tercapainya pertanian yang modern.




















BAB IV
MASALAH

            Produktivitas yang tinggi merupakan tujuan utama para petani untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Namun untuk mencapai titik maksimal suatu produktivitas tersebut tak bisa dibilang mudah. Berbagai faktor bisa menjadi penyebab sulitnya mencapai produktivitas yang tinggi. Seperti yang dialami oleh para Petani Padi di kawasan Desa Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon ini yang masih kurang sadar untuk menggunakan benih unggul dalam budidaya komoditas Padi tersebut. Padahal penggunaan benih yang kurang memenuhi persyaratan untuk dikembangkan, menyebabkan komoditas tersebut tidak akan mencapai tingkat produksi yang optimum. Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan efisiensi penggunaan input produksi dan konsistensi kualitas, kuantitas serta kontinyuitas produk yang dihasilkan. Maka penggunaan benih unggul mutlak diharuskan dalam setiap pengembangan suatu komoditas.
            Selain itu, serangan serangga wereng dan hama lalat buah (Bactrocera spp.)menyebabkan produksi padidi daerah ini rendah serta dapat menimbulkan kerugian antara 11-25 % bahkan pada kondisi tertentu bisa mencapai 50 %.
            Oleh karena itu, petani butuh diberikan pengetahuan yang lebih mengenai penanganan serangan serangga dan hama tersebut serta perlu adanya penyampaian informasi mengenai teknologi baru yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas jenis tanaman  yang dibudidayakannya. Kemudian yang paling penting adalah petani harus diberikan arahan untuk menggunakan benih unggul yang berkualitas.











BAB V
CARA MENCAPAI TUJUAN

A.    Metode Penyuluhan
            Adopsi inovasi pertanian merupakan suatu proses yang terjadi pada individu petani yang terdiri atas tahapan secara berturut-turut:
1.      Awareness, atau kesadaran mengenai adanya sesuatu.
2.      Interest, atau tumbuhnya minat untuk mengetahui lebih lanjut.
3.      Evaluation, atau melakukan penilaian dan pengukuran mengenai inovasi yang disampaikan.
4.      Trial, yaitu mencoba inovasi baru.
5.      Adoption atau adopsi (menerima, menerapkan, melaksanakan) inovasi berdasarkan keberhasilan yang dicapai selama percobaan dilaksanakan.
Berdasarkan tahapan adopsi inovasi tersebut diperlukan cara atau tekhnik penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani dan keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru.
Beberapa metode penyuluhan pertanian dan metode latihan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
v  Pendekatan Perorangan
Penyuluh pertanian berhubungan dengan petani secara perorangan baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya: kunjungan rumah dan tempat usaha, serta surat-menyurat kepada perorangan, melalui telepon.
v  Pendekatan Kelompok
Penyuluh pertanian berhubungan dengan kelompok tani. Contohnya: demonstrasi, diskusi kelompok, karyawisata, kursus petani, dan pertemuan.
v  Pendekatan Massal
Penyuluh pertanian menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada sasaran massal melalui media/ bahan cetakan, penyebaranbrosur, folder, pedesaan di radio atau TV, pertemuan umum, dan pertunjukan kesenian.
Dalam penyampaian materi dari penyuluh pertanian kepada sasaran, metode yang paling baik adalah menggunakan kombinasi antara pendengaran, penglihatan, penciuman, dan perabaan. Yang termasuk metode ini antara lain demonstrasi, pemutaran film,siaran pedesaan dan siaran televisi.

B.     Tekhnik Penyuluhan
Tekhnik penyuluhan pertanian adalah keputusan-keputusan yang dibuat para penyuluhan dalam memilih serta menata simbol dan isi pesan, menentukan pilihan cara, dan frekuensi penyampaian pesan serta menetukan bentuk penyajian pesan. Tekhnik penyuluhan pertanian difokuskan terhadap simbol-simbol yang memiliki bahasa dan aspek kebahasaan yang tepat. Oleh karena itu, seorang penyuluh harus benar-benar mengetahui dan memahami keadaan sosial budaya masyarakat sekitar agar penyuluh bisa menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti atau ditangkap oleh petani dan keluarganya. Bila perlu dalam penyampaian tersebut digunakan media gambar agar mereka bisa lebih mudah mengingat materi yang disampaikan.
Kemudian dalam berkomunikasi dengan petani dan keluarganya penyuluh pertanian dapat menggunakan tekhnik komunikasi, diantaranya adalah: komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Dalam komunikasi langsung, penyuluh pertanian bertatap muka dan berdialog dengan petani. Misalnya: demonstrasi, kunjungan rumah, karyawisata, kursus tani, obrolan sore, dll. Sedangkan dalam komunikasi tidak langsung penyuluh pertanian tidak bertatap muka dan berdialog dengan petani tetapi melalui media komunikasi (penempelan poster, penyebaran brosur, leaflet, folder, dan majalah; siaran radio dan televisi, serta pemutaran film).
Dengan menggunakan metode dan tekhnik penyuluhan diatas, diharapkan petanidan keluarganya dapat dengan mudah menerima informasi atau teknologi baru yang inovatif agar tercipta tingkah laku (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang lebih baik dan mempercepat tercapainya pertanian yang modern.
C.     Kegiatan
     Berdasarkan data keadaan Desa Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, dapat diketahui bahwa permasalahan yang ditemui oleh petani  di kawasan ini adalah kurangnya penggunaan benih unggul yang berkualitas serta adanya serangan serangga dan hama wereng sehingga mengakibatkan produktivitas padi menjadi rendah. Oleh karena itu, perlu diadakannya kegiatan-kegiatan dalam penyuluhan pertanian untuk mensosialisasikan kepada petani supaya menggunakan benih unggul yang berkualitas dan penyampaian teknologi inovatif untuk penanganan serangan serangga dan hama tersebut agar produktivitasnya mencapai tingkat optimum.



Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah:

No
Kegiatan
Waktu
sasaran
tujuan
keterangan
1.
Sosialisasi penggunaan benihvarietas unggul
Rabu, 19 Juni 2013
Petani dan keluarganya
Menumbuhkan minat petani untuk menggunakan benih unggul
Metode: kunjungan langsung, penyebaran brosur.
2.
Diskusi publik
Rabu, 26 Juni 2013
Kelompok tani (petani), akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat,dll
Memberi informasi mengenai manfaat penggunaan benih unggul
Metode: demonstrasi, pertemuan
3.
Pemberian bibit unggul Padi
Rabu, 3 Juli 2013
Petani
Mengajak petani untuk menggunakan benih unggul dan mencoba inovasi baru
-
4.
Memberi penilaian hasil penggunaan benih unggul Padi
dikondisikan
Petani
Membuktikan kepada petani hasil inovasi baru
-
5.
Penyampaian teknologi baru mengenai penanganan serangan serangga dan hama
Sabtu,20 Juli 2013
Kelompok tani(petani)
Memberi solusi untuk  Meningkatkan produktivitas
-








DAFTAR PUSTAKA
  Arsip Desa Sumber Tahun 2012/2013

Comments

Popular posts from this blog

PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( BAB 1-6)

PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT   TUGAS RESUME MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DOSEN PENGAMPU Dr. ACHMAD FAQIH., Ir., MM Oleh : Maslikha 112120041 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2016   KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas resume ini . Tujuan penyusunan tugas resume ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon. Ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas praktikum ini, Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas resume ini jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun sistematika penyusunannya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sa

KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS

II. PENGERTIAN KOMUNIKASI 2.1   Pengertian Komunikasi Secara epistemologis, istilah kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yakni communication dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Jika diartikan secara sederhana, berarti komunikasi adalah sebuah proses yang bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna dan pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut. Menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya dengan bernafas, jadi sepanjang manusia ingin hidup, maka ia perlu berkomunikasi (Cangara, 2003). Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan karena kedua aspek itu saling melengkapi dalam pelaksanaannya. Sedangkan Harold Lasswell juga mengatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “siapa-berkata apa-melalui saluran apa-kepada siapa-dengan

BARANG - BARANG INDONESIA YANG DIEKSPOR KE LUAR NEGERI

(Geografi Industri) Pengertian/ Definisi Ekspor dan Impor Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor , sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor , kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Keuntungan Ekspor Keuntungan ekspor antara lain adalah : 1). Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia   Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Contohnya batik Indonesia yang mulai dikenal di dunia, jika permintaan batik di luar negeri meningkat maka produsen batik di indonesia akan semakin luas pemasaranya. Dengan demikian