BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sektor
pertanian adalah sektor unggulan atau sektor yang paling banyak digeluti oleh
masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena negara Indonesia ini memiliki banyak
potensi dalam bidang pertanian. Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah dan
didukung oleh iklim yang tropis sehingga mengakibatkan tanah yang subur menjadi
sebuah peluang untuk memanfaatkannya dan memproduksinya guna mencapai
kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya para petani. Namun
bila tidak didukung dengan teknologi yang inovatif dan pemeliharaan yang
ekstra, produktivitas hasil pertanian tidak akan tinggi sehingga kesejahteraan
itu akan sangat jauh dari angan-angan para petani. Oleh sebab itu, dari waktu
ke waktu selalu dilakukan perbaikan-perbaikan pada sektor pertanianbaik dari
tongkah laku petani (pengetahuan, sikap, keterampilan)maupun teknologi baru
yang diterapkan kepada para petani. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan
produktivitas hasil pertanian agar para petani lebih mudah mencapai tujuannya
yaitu kesejahteraan hidup. Dan yang memiliki peran penting dalam menciptakan
kemajuan pertanian khususnya dalam produktivitasnya adalah penyuluh pertanian
yang notabene sebagai pencipta teknologi yang inovatif dan sebagai motivator
serta dinamisator para petani agar tercapai pertanian yang lebih baik dengan
programa penyuluhan pertanian yang telah direncanakan. Programa tersebut
merupakan salah satu bagian program pembangunan pertanian.
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai programa
kerjapenyuluhan pertanian dalam programa yang berjudul “Programa Penyuluhan Pertanian Desa Sumber
Kecamatan Sumber
Kabupaten Cirebon”.
1.2
Maksud
dan Tujuan
Maksud
dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
mahasiswa pertanian dalam menyusun programa kerja penyuluhan.
BAB II
KEADAAN DESA
2.1 Letak
dan Luas Wilayah
Secara
Administratif Desa Sumber termasuk
dalam wilayah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, terletak di Cirebon . Dari
ibukota Kabupaten Kota madya berjarak
sekitar 0.5 Km, yang dapat ditempuh dengaan angkutan umum atau kendaraan pribadi dalam 20 Menit.
Luas Wilayah
Desa Sumber adalah 250 Ha dengan batas
– batas desa sebagai berikut :
v
Sebelah
Utara
: KabupatenIndramayu
v
Sebelah
Barat
: KabupatenMajalengka
v
Sebelah
Selatan
: KabupatenKuningan
2.2
Ketinggian Tempat
Desa tulung agung
kecamatan kertasemaya terletak di 4 meter dari permukaan laut. Karena jarak
tersebut desa ini bersuhu28 ºC – 32 ºC.
2.3 Penduduk
a)
Jumlah penduduk menurut
umur dan jenis kelamin
No
|
Jenis Umur
|
Jumlah
|
Jumlah Total
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||
1
|
0-4
|
542
|
526
|
1068
|
2
|
5-9
|
484
|
411
|
895
|
3
|
10-14
|
436
|
438
|
874
|
4
|
15-19
|
529
|
487
|
1016
|
5
|
20-24
|
452
|
461
|
913
|
6
|
25-29
|
478
|
374
|
852
|
7
|
30-34
|
344
|
346
|
690
|
8
|
35-39
|
191
|
285
|
476
|
9
|
40-44
|
255
|
254
|
509
|
10
|
45-49
|
214
|
188
|
402
|
11
|
50-54
|
168
|
162
|
330
|
12
|
55-59
|
79
|
78
|
157
|
13
|
60-64
|
92
|
108
|
200
|
14
|
65
keatas
|
117
|
150
|
267
|
Jumlah
|
4381
|
4268
|
8649
|
b)
Jumlah penduduk menurut
agama
No
|
Agama
|
Jumlah
|
1
|
Islam
|
8627
|
2
|
Kristen
|
15
|
3
|
Hindu
|
3
|
4
|
Budha
|
4
|
Jumlah
|
8649
|
c) Jumlah
penduduk menurut jenis pekerjaan
No
|
Jenis
Pekerjaan
|
Jumlah Total
|
1
|
PNS
|
134
|
2
|
TNI/POLRI
|
10
|
3
|
Pensiunan
|
26
|
4
|
Swasta
|
212
|
5
|
Industri Kecil
|
15
|
6
|
Pedagang
|
325
|
7
|
Nelayan
|
-
|
8
|
Petani
|
2150
|
9
|
Buruh Tani
|
552
|
10
|
Pelajar
|
2215
|
11
|
Mahasiswa
|
75
|
12
|
Belum Bekerja
|
745
|
13
|
Lain-lain
|
2190
|
Jumlah
|
8649
|
d) Jumlah
Kartu Keluarga (KK)
Jumlah
kartu keluarga (KK) di desa Tulung Agung adalah 1729 KK
2.4 Pendidikan
No
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah
siswa
|
1
|
Perguruan
tinggi/Negeri
|
75
|
2
|
SLTA
|
632
|
3
|
SLTP
|
642
|
4
|
SD
|
941
|
5
|
Belum Sekolah
|
1068
|
5
|
Tidak sekolah
|
2384
|
6
|
Buta huruf
|
2907
|
Jumlah
|
8649
|
2.5 kelembagaan desa
v Koperasi
Unit Desa (KUD)
Di
desa Tulung Agung terdapat sebuah Kopeasi Unit Desa yang dikelola oleh bapak
Sukardi.
v Bank
Terdapat
beberapa bank swasta atau negeri di Desa Tulung Agung. Namun masyarakat desa
ini mayoritas melakukan transaksi atau meminjam modal usaha pada bank BRI.
v Kios
Saprodi
Belum
banyak kios-kios saprodi yang tersedia di Desa Tulung Agung karena keterbatasan
modal. Oleh karenanya hanya ada satu kios saprodi yang terletak di jalan
Binaria Tulung Agung.
v Lumbung
Paceklik
Tidak terdapat lumbung
paceklik di desa ini.
v Pasar
Pasar
Tulung Agung merupakan tempat terjadinya transasksi antara penjual dan pembeli
yang dilakukan oleh masyarakat desa ini untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari,Baik dalam jenis sandang,pangan ataupun papan.
v Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
Merupakan
wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berfungsi membantu
Kepdes/Lurah dan memiliki 10 seksi dimana yang berhubungan langsung dengan
KB-Kes, Posyandu adalah seksi ke 7 (seksi kesehatan, kependudukan dan Keluarga
Berencana), selain itu adalah seksi ke-10
(seksi PKK dengan 10 program Pokok PKK, dimana antara lain dari 10 program
pokok PKK adalah program 7 yaitu kesehatan yang bertanggung jawab terhadap
operasional adalah Ketua I LKMD sedangkan pelaksana (operasional) adalah Ketua
II LKMD (Ketua Tim Penggerak PKK). Dengan demikian kegiatan Posyandu berada
dalarn lingkup LKMD dan PKK juga merupakan salah satu seksi dalam LKMD yaitu
seksi ke-10. Keberhasilan Posyandu merupakan cermin prestasi LKMD melalui D/S
(peran serta masyarakat)
sedangkan keberhasilan program tergambar melalui N/D dalam balok SKDN.
v Lembaga
Ekonomi Lainnya
Selain
lembaga-lembaga ekonomi diatas,di sini juga terdapat lembaga-lembaga ekonomi
lain, seperti: pegadaian. Lembaga ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
peminjaman modal guna kelangsungan usahanya.
2.6 Kelembagaan Petani
A.
Kelompok Tani
Terdapat 6 kelompok tani di desa
ini yang bila dklasifikasikan menurut kelasnya adalah sebagai berikut:
·
Utama =
Kelompok Tani Layapan
·
Madya =
Kelompok Tani Dewi Sri
·
Lanjut =
Kelompok Tani SIFA Dan Kalen Awit
·
Pemula = Kelompok Tani Beran dan Randu
Perkelompok
tani memiliki lahan sekitar 20 Ha
Bila cuaca panas dan bagus,
produktivitas kelompok tani Layapan adalah yang terbaik dari yang lainnya.
Namun ketika musim gaduh (panen kedua), kelompok tani Dewi Srilah yang produktivitasnya
lebih baik dari yang lainnya. Sedangkan produktivitas yang selalu berada
dibawah standar adalah kelompok tani Beran.
B.
Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)
Di Desa Tulung Agung Kecamatan
Kertasemaya Kabupaten Indramayu ini terdapat satu Gapoktan yaitu Gapoktan
Mawar.
Kepengurusan Gapoktan Mawar:
·
Ketua gapoktan =
Masturi
·
Sekretaris =
Wasmin
·
Wakil sekretaris =
Komar
·
Bendahara =
Daswa
Dalam
Gapoktan ini terdapat pula pembagian bidang kepengurusan yaitu bagian produksi,
bagian marketing, dan bagian penelitian yang masing-masing terdir dari lima
orang anggota.
Setiap
tahun Gapoktan Mawar melaksanakan kegiatan rutin, diantaranya adalah:
1) Pengurasan
saluran
2) Pengeroyokan
tikus
3) Pompanisasi
pada musin gaduh (panen kedua).
2.7 Tanah Dan Jenis
Tanah
a.
Jenis
Tanah dan Topografi
Jenis Tanah di Desa Tulungagung adalah pedosolik
merah kuning seluas 190,129 Ha yang meliputi seluruh wilayah Desa Tulungagung
Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu.
b. Peruntukan
lahan
No
|
Peruntukan lahan
|
Luas lahan (Ha)
|
1
|
Sawah
|
190,129
|
2
|
Perumahan
|
59,275
|
3
|
Inpres
|
0,140
|
4
|
Kuburan
|
1,291
|
5
|
Balai Desa
|
0,179
|
6
|
Masjid
|
0.190
|
7
|
Pasar
|
0,361
|
8
|
PJKA
|
2,400
|
9
|
Sekolahan
|
1,000
|
10
|
By Pass
|
3,000
|
11
|
Bantaran
|
15,188
|
12
|
Lain-lain
|
11,143
|
Jumlah
|
284,296
|
Dari data tersebut, lahan untuk persawahan/pertanianlah yang paling
banyak digunakan. Dan dilihat dari data penduduk menurut jenis pekerjaan
pun mayoritas adalah sebagai petani. Lahan pertanian yang luas serta keahlian
masyarakat pada bidang pertanian dijadikan landasan untuk dijadikan mata
pencaharian sebagian masyarakat setempat.
2.8 Jenis
Tanaman
A. Pangan
Jenis tanaman pangan yang utama di desa
ini adalah padi. Sebagian besar petani menanam padi. Hal ini dibuktikan dengan
luas sawah seluas 190,129 Ha digunakan untuk bertani padi. Produktivitas pada
saat cuaca bagus adalah 63 kwintal/ha,
sedangkan pada saat cuaca kurang bagus (gaduh)
hanya menghasilkan 56 kwintal/ha.
Dan ketika musim kemarau tiba sehingga mengakibatkan sawah kering dan
kekurangan air, petani melakukan pompanisasi dari lima titik sumber air disemua
blok.
Padi hasil produksi Desa Tulung Agung
merupakan padi yang bagus dan lebih baik dari hasil padi dari desa lain karena
hasil padi di desa ini berwarna kuning bersih dan berisi penuh, sehingga
memilki harga saing tinggi. Berdasarkan penuturan ketua Gapoktan Mawar, Pak
Masturi bahwa harga padi pada saat masih
dalam kondisi setengah kering pun sudah mendapat harga Rp. 400.000,00 – Rp.
440.000,00 per kwintal.
Namun selain keunggulan tersebut,
kesulitan pun dialami oleh para petani yaitu pada saat musim penyebaran, petani
harus menunggu instruksi dari ketua gapoktan terlebih dahulu karena petani
tidak mau padinya terkena tikus.
Kemudian tanaman lain yang dibudidayakan
oleh petani disini adalah kacang tanah. Namun luas lahan dan produktivitasnya
tidak sebanyak padi. Petani lebih memilih bertanam padi dibandingkan kacang
tanah karena padi lebih berpotensi daripada kacang tanah. Di Desa Tulung Agung
ini hanya terdapat lahan seluas 0,5 ha saja untuk kacang tanah.
B. Hortikultural
a. Buah-buahan
1) Mangga
Salah
satu jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan oleh masyarakat sekitar
adalah mangga. Jenis mangga yang terdapat di desa ini antara lain: Mangga
Indramayu (cengkir, gedong gincu), Mangga Golek, dan Mangga Ruca (banyak
serat). Namun kelompok tani yang membudidayakannya hanya kelompok Dewi Sri,
SIFA, dan layapan saja.
Luas
seluruh lahan untuk mangga kurang lebih 5 hektar dan produktivitasnya apabila
cuaca sedang bagus adalah sebagai berikut:
v Kelompok tani Dewi Sri =
1,5 Ton per 3 hektar
v Kelompok Tani SIFA =
1 Ton per 1 hektar
v Kelompok Tani Layapan =
1 Ton per 1 hektar
Tanaman mangga sangat tergantung pada
cuaca sekitar, apabila cuaca panas maka tanaman mangga akan jadi atau bagus dan
produktivitasnya tinggi. Sedangkan saat cuaca panas dan hujan produktivitasnya
akan menurun.
Selanjutnya
untuk harga jual mangga saat sedang ”musim” adalah sebagai berikut:
· Mangga Indramayu = Rp. 2500/kg
· Mangga Golek = Rp. 2000/kg
· Mangga Ruca = Rp. 1500/kg
Sedangkan bila sedang “tidak musim” harganya akan
naik menjadi:
·
Mangga
Indramayu = Rp. 4000/kg
·
Mangga
Golek = Rp. 3500/kg
·
Mangga
Ruca = Rp. 3000/kg
Harga-harga tersebut adalah harga dari
petani.
2)
Melon
Melon dijadikan tanaman pengganti oleh
petani ketika lahan yang ada tidak ditanami dengan komoditas utama yaitu padi.
Jenis melon yang dihasilkan adalah melon super dan melon biasa. Kemudian untuk
produktivitasnya adalah sebagai berikut:
·
Melon
Super = 10 ton/ha
·
Melon
Biasa = 20 ton/ha
b.
Sayuran
Jenis tanaman hortikultural selanjutnya
adalah sawi, kangkung dan bawang. Walaupun ketiga jenis sayuran tersebut hanya
ditanam pada tanah tadah hujan tetapi produktivitasnya cukup bagus, yaitu:
·
Sawi
menghasilkan 6 kwintal per 0,5 ha
·
Kangkung
menghasilkan 6 kwintal per 0,5 ha
·
Bawang
menghasilkan 7 ton per 1 ha
Namun hanya dua kelompok tani saja yang
membudidayakan ketiga jenis sayuran tersebut yaitu kelompok Dewi Sri yang
menanam kangkung dan sawi, kemudian kelompok Randu yang menanam sawi dan
bawang.
C.
Perkebunan
Karena Desa
Tulung Agung berada pada ketinggian 4 meter dari permukaan laut dan bersuhu 28
ºC – 32 º C maka didaerah ini tidak cocok bila ditanami dengan tanaman
perkebunan.
2.9
Curah Hujan dan Iklim
v Curah
hujan rata – rata setiap tahun mencapai 1.288 mm dengan Jumlahhari hujan 78,08
hari dan temperature udara antara 28 ºC – 32 º C.
v
Iklim
Desa
Tulungagung mempunyai 2 musim yaitu;
1.
Musim
penghujan mulai Oktober s/d Maret
2.
Musim
kemarau mulai bulan April s/d September
Sedangkan tipe iklim menurut Oldeman,
Desa Tulungagung termasuk tipe D-3 yaitu
:
·
Bulan
basah selama 3 bulan (desember s/d Pebruari)
·
Bulan
lembab selama 3 bulan (Nopember, Maret dan April)
·
Bulan
kering selama 6 bulan (Mei sampai dengan Oktober)
2.10
Jenis
Perikanan
Untuk
jenis perikanan, tidak ditemukan di Desa Tulung Agung ini karena kondisi lahan
dan cuaca yang tidak sesuai dengan pembudidayaan ikan.
2.11
Jenis
Peternakan
Walaupun
jumlahnya tidak banyak, namun terdapat peternakan itik (bebek) di desa ini yang
dikelola oleh kelompok tani SIFA dan Dewi Sri.
Pada
kelompok SIFA terdapat 3 kandang yang berisi 1500 ekor itik dan itik-itik
tersebut hanya untuk ditelurkan. Berbeda dengan kelompok SIFA, kelompok Dewi
Sri hanya memiliki 300 ekor itik yang tidak untuk ditelurkan, namun itik-itik
tersebut akan dipelihara kemudian dijual.
BAB
III
TUJUAN
v
Tujuan
Umum
Mewujudkan kesejahteraan petani dan
nelayan beserta keluarganya dan masyarakat yang adil dan makmur merupakan
tujuan akhir yang ingin dicapai oleh masyarakat pada umumnya.
v
Tujuan
Khusus
Dalam rangka meningkatkan produksi
dan pendapatan petani diperlukan perubahan-perubahan tingkah laku (Pengetahuan,
sikap, dan keterampilan) dari petani dan keluarganya agar mereka bisa mencapai
keadaan yang lebih baik (better farming, better business, better living, better
communities, dan better environment).
Peningkatan penerapan teknologi dan
peningkatan produktivitas pun sangat diharapkan dan harus selalu dilakukan
untuk mempercepat tercapainya pertanian yang modern.
BAB IV
MASALAH
Produktivitas yang tinggi merupakan
tujuan utama para petani untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Namun
untuk mencapai titik maksimal suatu produktivitas tersebut tak bisa dibilang
mudah. Berbagai faktor bisa menjadi penyebab sulitnya mencapai produktivitas
yang tinggi. Seperti yang dialami oleh para Petani Padi di kawasan Desa Sumber
Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon ini yang masih kurang sadar untuk menggunakan benih
unggul dalam budidaya komoditas Padi
tersebut. Padahal penggunaan benih yang kurang memenuhi persyaratan untuk
dikembangkan, menyebabkan komoditas tersebut tidak akan mencapai tingkat
produksi yang optimum. Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan efisiensi
penggunaan input produksi dan konsistensi kualitas, kuantitas serta
kontinyuitas produk yang dihasilkan. Maka penggunaan benih unggul mutlak
diharuskan dalam setiap pengembangan suatu komoditas.
Selain itu, serangan serangga wereng
dan hama lalat buah (Bactrocera spp.)menyebabkan produksi padidi daerah ini rendah serta dapat menimbulkan
kerugian antara 11-25 % bahkan pada kondisi tertentu bisa mencapai 50 %.
Oleh karena itu, petani butuh
diberikan pengetahuan yang lebih mengenai penanganan serangan serangga dan hama
tersebut serta perlu adanya penyampaian informasi mengenai teknologi baru yang
inovatif untuk meningkatkan produktivitas jenis tanaman yang dibudidayakannya. Kemudian yang paling
penting adalah petani harus diberikan arahan untuk menggunakan benih unggul
yang berkualitas.
BAB V
CARA MENCAPAI TUJUAN
A. Metode Penyuluhan
Adopsi
inovasi pertanian merupakan suatu proses yang terjadi pada individu petani yang
terdiri atas tahapan secara berturut-turut:
1. Awareness, atau kesadaran mengenai
adanya sesuatu.
2. Interest, atau tumbuhnya minat untuk
mengetahui lebih lanjut.
3. Evaluation, atau melakukan penilaian dan
pengukuran mengenai inovasi yang disampaikan.
4. Trial, yaitu mencoba inovasi baru.
5. Adoption atau adopsi (menerima,
menerapkan, melaksanakan) inovasi berdasarkan keberhasilan yang dicapai selama
percobaan dilaksanakan.
Berdasarkan tahapan adopsi inovasi
tersebut diperlukan cara atau tekhnik penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan
pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani dan keluarganya baik secara
langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan
inovasi baru.
Beberapa metode penyuluhan pertanian dan metode
latihan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
v Pendekatan Perorangan
Penyuluh
pertanian berhubungan dengan petani secara perorangan baik langsung maupun
tidak langsung. Misalnya: kunjungan rumah dan tempat usaha, serta
surat-menyurat kepada perorangan, melalui telepon.
v Pendekatan Kelompok
Penyuluh
pertanian berhubungan dengan kelompok tani. Contohnya: demonstrasi, diskusi
kelompok, karyawisata, kursus petani, dan pertemuan.
v Pendekatan Massal
Penyuluh
pertanian menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada sasaran massal
melalui media/ bahan cetakan, penyebaranbrosur, folder, pedesaan di radio atau
TV, pertemuan umum, dan pertunjukan kesenian.
Dalam
penyampaian materi dari penyuluh pertanian kepada sasaran, metode yang paling
baik adalah menggunakan kombinasi antara pendengaran, penglihatan, penciuman,
dan perabaan. Yang termasuk metode ini antara lain demonstrasi, pemutaran
film,siaran pedesaan dan siaran televisi.
B.
Tekhnik
Penyuluhan
Tekhnik penyuluhan pertanian adalah
keputusan-keputusan yang dibuat para penyuluhan dalam memilih serta menata
simbol dan isi pesan, menentukan pilihan cara, dan frekuensi penyampaian pesan
serta menetukan bentuk penyajian pesan. Tekhnik penyuluhan pertanian difokuskan
terhadap simbol-simbol yang memiliki bahasa dan aspek kebahasaan yang tepat.
Oleh karena itu, seorang penyuluh harus benar-benar mengetahui dan memahami
keadaan sosial budaya masyarakat sekitar agar penyuluh bisa menyampaikan
informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti atau ditangkap oleh petani dan
keluarganya. Bila perlu dalam penyampaian tersebut digunakan media gambar agar
mereka bisa lebih mudah mengingat materi yang disampaikan.
Kemudian dalam berkomunikasi dengan petani dan
keluarganya penyuluh pertanian dapat menggunakan tekhnik komunikasi,
diantaranya adalah: komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Dalam
komunikasi langsung, penyuluh pertanian bertatap muka dan berdialog dengan
petani. Misalnya: demonstrasi, kunjungan rumah, karyawisata, kursus tani,
obrolan sore, dll. Sedangkan dalam komunikasi tidak langsung penyuluh pertanian
tidak bertatap muka dan berdialog dengan petani tetapi melalui media komunikasi
(penempelan poster, penyebaran brosur, leaflet, folder, dan majalah; siaran
radio dan televisi, serta pemutaran film).
Dengan menggunakan metode dan tekhnik penyuluhan
diatas, diharapkan petanidan keluarganya dapat dengan mudah menerima informasi
atau teknologi baru yang inovatif agar tercipta tingkah laku (pengetahuan,
sikap, keterampilan) yang lebih baik dan mempercepat tercapainya pertanian yang
modern.
C. Kegiatan
Berdasarkan
data keadaan Desa Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon,
dapat diketahui bahwa permasalahan yang ditemui oleh petani di kawasan ini adalah kurangnya penggunaan
benih unggul yang berkualitas serta adanya serangan serangga dan hama wereng sehingga mengakibatkan produktivitas padi menjadi rendah. Oleh karena itu, perlu diadakannya
kegiatan-kegiatan dalam penyuluhan pertanian untuk mensosialisasikan kepada
petani supaya menggunakan benih unggul yang berkualitas dan penyampaian
teknologi inovatif untuk penanganan serangan serangga dan hama tersebut agar
produktivitasnya mencapai tingkat optimum.
Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah:
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
sasaran
|
tujuan
|
keterangan
|
1.
|
Sosialisasi penggunaan benihvarietas unggul
|
Rabu, 19
Juni 2013
|
Petani dan keluarganya
|
Menumbuhkan minat petani untuk
menggunakan benih unggul
|
Metode: kunjungan langsung, penyebaran
brosur.
|
2.
|
Diskusi publik
|
Rabu, 26
Juni 2013
|
Kelompok tani (petani), akademisi,
pelaku usaha, tokoh masyarakat,dll
|
Memberi informasi mengenai manfaat penggunaan
benih unggul
|
Metode: demonstrasi, pertemuan
|
3.
|
Pemberian bibit unggul Padi
|
Rabu, 3
Juli 2013
|
Petani
|
Mengajak petani untuk menggunakan
benih unggul dan mencoba inovasi baru
|
-
|
4.
|
Memberi penilaian hasil penggunaan
benih unggul Padi
|
dikondisikan
|
Petani
|
Membuktikan kepada petani hasil
inovasi baru
|
-
|
5.
|
Penyampaian teknologi baru mengenai
penanganan serangan serangga dan hama
|
Sabtu,20
Juli 2013
|
Kelompok tani(petani)
|
Memberi solusi untuk Meningkatkan produktivitas
|
-
|
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Desa Sumber Tahun 2012/2013
Comments
Post a Comment