Perusahaan
yang mendapatkan laba positif dalam
jangka pendek, dan berharap untuk
demikian terus, akan terdorong untuk memperluas skala operasinya dalam jangka panjang. Laba
itu juga mendorong perusahaan baru untuk masuk dan bersaing di dasar tersebut.
1.6.1 Meminimalkan
Kerugian
Perusahaan yang tidak mendapat laba positif atau pun
impas berarti merugi. Perusahaan yang merugi jatuh ke dalam dua kategori: (1)
perusaaan yang merasa bahwa lebih baik menutup usaha segera dan menanggung
kerugian yang sama dengan biaya tetap, (2) perusahaan yang terus beroperasi
dalam jangka pendek untuk meminimalkan kerugian mereka.
Hal paling penting yang perlu diingat di sini ialah
bahwa perusahaan tersebut tidak mungkin keluar dari industri itu dalam jangka
pendek. Perusahaan dapat menutup usaha, tetapi perusahaan tidak mungkin melepaskan diri dari biaya
tetapnya dengan menutup usaha. Biaya tetap harus dibayar dalam jangka pendek
tanpa memperdulikan apa yang dilakukan perusahaan itu.
1.6
Ekonomi dan Disekonomi
Eksternal Serta Kurva Panawaran Indsutri Jangka Panjang.
Kadang-kadang biaya rata-rata naik atau
turun mengikuti perubahan ukuran
industri, selain sebagai tanggapan perubaan ukuran perusahaan itu sendiri.
Apabila biaya rata-rata jangka panjang turun sebagai akibat dari pertumbuhan
industri, kita mengatakan bahwa terdapat ekonomi eksternal. Apabila biaya
rata-rata meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan industri, kita mengatakan
bahwa terdapat disekonomi eksternal. (Ingatlah perbedaan ekonomi enternak dan
eksternal adalah: skala ekonomi internal di temukan di dakam perusahaan,
sedangkan ekonomi eksternal terjadi di suatu industri.)
1.6.1 Kurva
Penawaran Industri Jangka Panjang
Ingatlah bawa ekuilibrium persaingan jangka panjang di
capai ketika perusahaan pendatang baru menanggapi laba atau perusahaan yang
sudah ada dalam rangka menghindari kerugian mendorong harga sampai ke tingkat
yang tepat menutup biaya rata-rata jangka panjag.
Labanya nol, dan P
= LRAC = SRAC = SRMC. Pada titik itu, masing-masing perusahaan beroperasi
pada skala pabrik yang efisien yakni pada titik minimum kurva LRAC mereka.
Luasnya ekonomi (disekonmi) internal menentukan bentuk
kurva biaya rata-rata jangka panjang perusahan (LRAC). Jika perusahaan mengubah skalanya dan entah megembang atau
menciut, biaya rata-rata akan niak, turun, atau sama sepanjang kurva LRAC itu. Ingatlah bahwa kurva LRAC memperlihatkan hubungan antara keluara perusahaan (q) dan biaya total
rata-rata (ATC). Perusahaan yang
menikmati ekonmi internal akan penurunan biaya perusahaan ketika perusahaan
tersebut mengembangkan skalanya; perusaaan yang menghadapi disekonomi internal
akan mengalami peningkatan biaya ketika perusahaan tersebut mengembangkan
skalanya.
Tetapi baik ekonomi eksternal maupun disekonomi
eksternal tidak ada kaitannya dengan ukuran masing-masing
perusahaan dalam pasar yang
bersaing. Karena amsing-masing perusahaan dalam industri yang persaingannya
sempurna itu sangat kecil bila dibandingkan dengan pasar tersebut, perusahaan
lainnya hanya berpengaruh secara minimal ketika sebuah perusahaan mengubah
keluaranya atau skala operasinya. Ekonomi an disekonmi eksternal muncul dari
pengembangan di industri; artinya hal-hal tersebut muncul ketika banyak
perusahaan yang meningkatkan secara serentak keluaran mereka atau ketika
perusahaan baru masuk ke industri. Apabila pengembangan usaha di industri
menyebabkan biaya naik (disekonomi eksternal), kurva-kurva LRAC yang dihadapi
masing-masing perusahaan bergeser ke atas; biaya naik tanpa menghiraukan tingkat
keluaran yang pada akhirnya dipilih perusahaan. Demikian pula, jika
pengembangan usaha di industri menyebabkan biaya turun (ekonomi eksternal),
kurva LRAC yang dihadapi masing-masing perusahaan bergeser ke bawah; biaya
menurun pada semua tingkat keluaran yang mungkin .
1.6
Skala
Ekonomi dan Skala Disekonomi
Bentuk-bentu kurva biaya
jangka pendek, mengikuti begitu saja asumsi mengenai faktor produksi tetap.
Ketika keluaran meningkat melampaui titik tertentu, faktor tertentu itu (yang
lazimnya kita anggap sebagai skala pabrik yang tetap) menyebabkan hasil yang menurun bagi faktor-faktor lain dan dengan demikian
menaikan biaya marjinal. Namun, dalam jangka panjang, tidak ada faktor produksi
tetap . perusahaan dapat memilih skala produksi mana saja. Mereka dapat
melipatgandakan atau metipat-tigakan keluaran atau sama sekalu menutup usaha.
Bentuk kurva biaya
rata-rata jangka panjang perusahaan tergantung pada bagaimana biaya itu
berubah bila skala operasinya berubah. Bagi perusahaan tertentu, bertambahnya
skala atau, ukuran, akan mengurangi biaya. Bagi perusahaan lainnya, peningkatan
skala menjurus ke inefisiensi dan pemborosan. Apabila peningkatan skala
produksi perusahaan menyebabkan turunnya biaya rata-rata, kita mengatakan bahwa
ada hasil menarik saat skala bertambah, atau skala
ekonomi. (Dalam istilah “skala ekonomi, “ ekonomi berarti hemat).
Apabila biaya rata-rata tidak berubah ketika skala produksinya berubah, kita
mengatakan bahwa terdapat hasil konstan saat skala bertambah. Akhirnya,
kenaikan skala produksi perusahaan menyebabakan biaya rata-rata menjad lebih
tinggi kita mengataka tardapat hasil
menurun saat skala bertambah, atau skala
disekonomi. Karena skala ekonomi itu seluruhnya ditemukan di dalam masig-masing perusahaan, skala
ekonomi itu dianggap sebagai skala ekonomi internal.
Perusahaan dapat beroperasi
dengan mendapatkan laba atau mengalami kerugian ekonomis; perusahaan dapat pula
menutup usaha atau berproduksi. Industri
tertentu tidak berada dalam equilibrium
jika perusahaan terdorong utnuk
masuk atau keluar dala jangka panjang. Dengan demikian, apabila perusahaan
mendapatkan laba ekonomis (laba di atas normal) atau mengalami kerugian
ekonomis (laba di bawah norma atau negatif) industri itu tidak berada dalam equilibrium, dan perusahaan akan mengubah
perilaku mereka apa yang mungkin mereka lakukan
sangat tergantung apada biaya jangka panjang. Itulah sebabnya mengapa
kita telah mengunakan cukup banyak waktu
untuk menambah skala ekonomi dan skala disekonomi.
Comments
Post a Comment