Skip to main content

BIAYA DAN KEPUTUSAN KELUARAN DALAM JANGKA PANJANG (Lanjutan3)



Perusahaan yang mendapatkan  laba positif dalam jangka pendek, dan berharap untuk  demikian terus, akan terdorong untuk memperluas  skala operasinya dalam jangka panjang. Laba itu juga mendorong perusahaan baru untuk masuk dan bersaing di dasar tersebut.
1.6.1   Meminimalkan Kerugian
            Perusahaan yang tidak mendapat laba positif atau pun impas berarti merugi. Perusahaan yang merugi jatuh ke dalam dua kategori: (1) perusaaan yang merasa bahwa lebih baik menutup usaha segera dan menanggung kerugian yang sama dengan biaya tetap, (2) perusahaan yang terus beroperasi dalam jangka pendek untuk meminimalkan kerugian mereka.
Hal paling penting yang perlu diingat di sini ialah bahwa perusahaan tersebut tidak mungkin keluar dari industri itu dalam jangka pendek. Perusahaan dapat menutup usaha, tetapi perusahaan  tidak mungkin melepaskan diri dari biaya tetapnya dengan menutup usaha. Biaya tetap harus dibayar dalam jangka pendek tanpa memperdulikan apa yang dilakukan perusahaan itu.

 
1.6         Ekonomi dan Disekonomi Eksternal Serta Kurva Panawaran Indsutri Jangka Panjang.
Kadang-kadang biaya rata-rata naik atau turun mengikuti perubahan  ukuran industri, selain sebagai tanggapan perubaan ukuran perusahaan itu sendiri. Apabila biaya rata-rata jangka panjang turun sebagai akibat dari pertumbuhan industri, kita mengatakan bahwa terdapat ekonomi eksternal. Apabila biaya rata-rata meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan industri, kita mengatakan bahwa terdapat disekonomi eksternal. (Ingatlah perbedaan ekonomi enternak dan eksternal adalah: skala ekonomi internal di temukan di dakam perusahaan, sedangkan ekonomi eksternal terjadi di suatu industri.)

1.6.1   Kurva Penawaran Industri Jangka Panjang
Ingatlah bawa ekuilibrium persaingan jangka panjang di capai ketika perusahaan pendatang baru menanggapi laba atau perusahaan yang sudah ada dalam rangka menghindari kerugian mendorong harga sampai ke tingkat yang tepat menutup biaya rata-rata jangka panjag.
Labanya nol, dan P = LRAC = SRAC = SRMC. Pada titik itu, masing-masing perusahaan beroperasi pada skala pabrik yang efisien yakni pada titik minimum kurva LRAC mereka.
Luasnya ekonomi (disekonmi) internal menentukan bentuk kurva biaya rata-rata jangka panjang perusahan (LRAC). Jika perusahaan mengubah skalanya dan entah megembang atau menciut, biaya rata-rata akan niak, turun, atau sama sepanjang kurva LRAC itu. Ingatlah bahwa kurva  LRAC memperlihatkan hubungan antara  keluara perusahaan (q) dan biaya total rata-rata (ATC). Perusahaan yang menikmati ekonmi internal akan penurunan biaya perusahaan ketika perusahaan tersebut mengembangkan skalanya; perusaaan yang menghadapi disekonomi internal akan mengalami peningkatan biaya ketika perusahaan tersebut mengembangkan skalanya.
Tetapi baik ekonomi eksternal maupun disekonomi eksternal tidak ada kaitannya dengan ukuran masing-masing  perusahaan dalam pasar yang bersaing. Karena amsing-masing perusahaan dalam industri yang persaingannya sempurna itu sangat kecil bila dibandingkan dengan pasar tersebut, perusahaan lainnya hanya berpengaruh secara minimal ketika sebuah perusahaan mengubah keluaranya atau skala operasinya. Ekonomi an disekonmi eksternal muncul dari pengembangan di industri; artinya hal-hal tersebut muncul ketika banyak perusahaan yang meningkatkan secara serentak keluaran mereka atau ketika perusahaan baru masuk ke industri. Apabila pengembangan usaha di industri menyebabkan biaya naik (disekonomi eksternal), kurva-kurva LRAC yang dihadapi masing-masing perusahaan bergeser ke atas; biaya naik tanpa menghiraukan tingkat keluaran yang pada akhirnya dipilih perusahaan. Demikian pula, jika pengembangan usaha di industri menyebabkan biaya turun (ekonomi eksternal), kurva LRAC yang dihadapi masing-masing perusahaan bergeser ke bawah; biaya menurun pada semua tingkat keluaran yang mungkin .
1.6         Skala Ekonomi dan Skala Disekonomi
Bentuk-bentu kurva biaya jangka pendek, mengikuti begitu saja asumsi mengenai faktor produksi tetap. Ketika keluaran meningkat melampaui titik tertentu, faktor tertentu itu (yang lazimnya kita anggap sebagai skala pabrik yang tetap) menyebabkan hasil yang menurun  bagi faktor-faktor lain dan dengan demikian menaikan biaya marjinal. Namun, dalam jangka panjang, tidak ada faktor produksi tetap . perusahaan dapat memilih skala produksi mana saja. Mereka dapat melipatgandakan atau metipat-tigakan keluaran atau sama sekalu menutup usaha.
Bentuk kurva biaya rata-rata jangka panjang perusahaan tergantung pada bagaimana biaya itu berubah bila skala operasinya berubah. Bagi perusahaan tertentu, bertambahnya skala atau, ukuran, akan mengurangi biaya. Bagi perusahaan lainnya, peningkatan skala menjurus ke inefisiensi dan pemborosan. Apabila peningkatan skala produksi perusahaan menyebabkan turunnya biaya rata-rata, kita mengatakan bahwa ada hasil menarik saat skala bertambah,  atau skala ekonomi. (Dalam istilah “skala ekonomi, “ ekonomi berarti hemat). Apabila biaya rata-rata tidak berubah ketika skala produksinya berubah, kita mengatakan bahwa terdapat hasil konstan saat skala bertambah. Akhirnya, kenaikan skala produksi perusahaan menyebabakan biaya rata-rata menjad lebih tinggi kita mengataka tardapat hasil menurun saat skala bertambah, atau skala disekonomi. Karena skala ekonomi itu seluruhnya ditemukan  di dalam masig-masing perusahaan, skala ekonomi itu dianggap sebagai skala ekonomi internal.
1.7         Penyesuaian Jangka Pendek terhadap Kondisi Jangka Pendek
Perusahaan dapat beroperasi dengan mendapatkan laba atau mengalami kerugian ekonomis; perusahaan dapat pula menutup  usaha atau berproduksi. Industri tertentu tidak berada dalam equilibrium  jika perusahaan terdorong  utnuk masuk atau keluar dala jangka panjang. Dengan demikian, apabila perusahaan mendapatkan laba ekonomis (laba di atas normal) atau mengalami kerugian ekonomis (laba di bawah norma atau negatif) industri itu tidak berada dalam  equilibrium, dan perusahaan akan mengubah perilaku mereka apa yang mungkin mereka lakukan  sangat tergantung apada biaya jangka panjang. Itulah sebabnya mengapa kita telah mengunakan cukup banyak  waktu untuk menambah skala ekonomi dan skala disekonomi.


 

Comments

Popular posts from this blog

PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( BAB 1-6)

PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT   TUGAS RESUME MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DOSEN PENGAMPU Dr. ACHMAD FAQIH., Ir., MM Oleh : Maslikha 112120041 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2016   KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas resume ini . Tujuan penyusunan tugas resume ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon. Ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas praktikum ini, Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas resume ini jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun sistematika penyusunannya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sa

KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS

II. PENGERTIAN KOMUNIKASI 2.1   Pengertian Komunikasi Secara epistemologis, istilah kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yakni communication dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Jika diartikan secara sederhana, berarti komunikasi adalah sebuah proses yang bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna dan pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut. Menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya dengan bernafas, jadi sepanjang manusia ingin hidup, maka ia perlu berkomunikasi (Cangara, 2003). Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan karena kedua aspek itu saling melengkapi dalam pelaksanaannya. Sedangkan Harold Lasswell juga mengatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “siapa-berkata apa-melalui saluran apa-kepada siapa-dengan

BARANG - BARANG INDONESIA YANG DIEKSPOR KE LUAR NEGERI

(Geografi Industri) Pengertian/ Definisi Ekspor dan Impor Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor , sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor , kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Keuntungan Ekspor Keuntungan ekspor antara lain adalah : 1). Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia   Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Contohnya batik Indonesia yang mulai dikenal di dunia, jika permintaan batik di luar negeri meningkat maka produsen batik di indonesia akan semakin luas pemasaranya. Dengan demikian