Skip to main content

BIAYA DAN KEPUTUSAN KELUARAN DALAM JANGKA PANJANG (Lanjutan2)



2.2.3   Haraga Pasar Keluaran, Teknologi yang Tersedia, dan Harga Masukan
Untuk mengetahui berapa biaya produksi suatu barang dan jasa, sya harus mengetahui tentang teknik-teknik produksi yang tersedia dan harga masukan-masukan yang diperlukan.
Dalam bahasa ekonomi saya perlu mengetahui tiga hal:



2.3        Proses Produksi
Produksi adalah proses penggabungan masukan dan mengubahnya menjadi keluaran. Teknologi produksi adalah menguhungkan kuantitatif antara masukan dan keluaran. Teknologi padat karya adalah teknologi yang sangat mengandalkan tenaga kerja manusia bukannya modal. Sedangkan teknologi padat modal adalah teknologi yang sangat mengandalkan modal dibandingkan tenaga manusia.

 

Dalam memilih teknologi yang paling cocok, perusahaan memilih teknologi yang meminimalkan biaya produksi. Bagi perusahaan dalam sebuah perekonomian yang melimpah cadangan tenaga murahnya tetapi tidak memiliki banyak modal, metode produksi yang optimal akan berupa teknik-teknik yang padat karya. Misalnya, perakitan barang-barang seperti sepatu khusus lari dilakukan secara efisien dengan tangan.

2.1         Fungsi Produksi: Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-rata
Fungsi produksi atau fungsi produksi total, rumus numerik atau matematis tentang hubungan antara masukan dan keluaran. Rumus itu menunjukan total sebagai fungsi dari masukan.
 
Gambar 7.5
Fungsi produksi sandwich.
Fungsi produksi adalah pernyataan numerik hubungan anatar masukan dengan keluaran. Dalam gambar 7.5a, total produk (sandwich) digambarkan sebagai fungsi dari masukan tenaga kerja. Produk marjinal tenaga kerja adalah keluaran tambahan yang dihasilkan oleh satu unit tenaga kerja tambahan. Gambar 7.5b memperlihatkan bahwa produk marjinal unit tenaga kerja kedua pada kedai sandwich itu adalah 15 unit keluaran. Produk marjinal unit tenaga kerja keempat adalah 5 unit keluaran.
·         Produk Marjinal dan Hukum Hasil yang Menurun.
Produk marjinal adalah keluaran tambahan yang dapat diproduksi dengan menambah lagi satu unit tertentu, ceteris paribus.
Hukum hasil yang menurun apabila unit-unit tambahan input variabel dibubuhkan pada input-input tetap setelah titik tertentu, produk marjinal input variabel tersebut menurun.
Hasil yang menurun, atau produk marjinal yang menurun mulai muncul ketika makin banyak unit input variabel ditambahkan ke input tetap, misalnya ukuran pabrik. Ingatlah bahwa kita mendefinisikan jangka pendek sebagai periode di mana sejumlah faktor produksi tetap menjadi kendala bagi perusahaan tersebut. Oleh karna itu, akibatnya adalah:
“Hasil yang menurun senantiasa berlaku dalam jangka pendek dan dalam jangka pendek setiap perusahaan akan menghadapi hasil yang menurun. Itu berarti bahwa setiap perusahaan semakin lama semakin sulit meningkatkan output ketika perusahaan itu mendekati kapasitas produksinya.
·         Produk Marjinal versus Produk Rata-rata
Produk rata-rata adalah jumlah rata-rata yang dihasilkan oleh masing-masing unit faktor produksi variabel. Kalau dinyatakan dalam bentuk persamaan, produk rata-rata tenaga kerja adalah produk  total dibagi dengan unit tenaga kerja total:




  
Produk total, Produk Rata-rata, dan produk Marjinal.
Kurva produk marjinal dan kurva rata-rata dapat diturunkan dari kurva produk total. Produk rata-rata akan maksimum di titik persinggungan dengan produk marjinal.Perhatikanlah bahwa produk marjinal mulai dengan naik. Kebanyakan proses produksi dirancang untuk dijalankan dengan baik oleh lebih dari satu pekerja. Contohnya adaah jalur perakitan. Jalur perakitan memerlukan seorang pekerja disetiap tempat; pekerjaan itu memerlukan proses kerja sama. Produk marjinal pekerja-pekerja pertama itu rendah atau nol. Tetapi ketika pkerja-pekerja ditambahkan proses tersebut mulai berjalan dan produk marjinalnya naik.
2.1.1   Fungsi Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel
Sejauh ini kita telah membahas fungsi-fungsi produksi dengan satu faktor produksi variabel saja. Tetapi masukan-masukan itu bekerja bersama dalam produksi. Umumnya, modal tambahan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Karena modal tidak ada gunanya tanpa manusia yang mengoperasikannya, kita mengetakan bahwa modal dan tenaga kerja adalah masukan-masukan komplementer
Sebuah contoh sederhana akan memperjelas maksud itu. Perhatikan kembali kedai sandwich. Apabila permintaan-permintaan akan sandwich melampaui kapasitas kedai untuk membuatnya, pemilik kedai itu barangkali memutuskan untuk memperbesar kapasitas. Itu akan berani membeli lebih banyak barang modal dalam bentu alat pemanggang baru.
2.2         Pilihan Teknologi
Sebagaiman diperlihatkan oleh contoh kedaisandwich itu, masukan-masukan sifatnya komplementer. Modal meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Pekerja-pekerja di kedai sandwich itu lebih produktif apabila mereka tidak berjubel di depan satu-satunya alat pemanggang. Demikian juga tenaga kerja meningkatkan produktivitas modal. Apabila lebih banyak pekerja yang dikerjakan di pabrik yang beroperasi pada tingkat 50 persen kapasitas, mesin-mesin yang tadinya menganggur tiba-tiba menjadi produktif.
Tabel 7.3 Masukan-masukan yang diperlukan untuk memproduksi 100 popok dengan menggunakan teknologi-teknologi alternatif.
Teknologi
Unit Modal (K)
Unit Tenaga Kerja (L)
A
2
10
B
3
6
C
4
4
D
6
3
E
10
2

Tabel 7.4 Pilihan yang meminimalkan biaya di antara teknologi-teknologi alternatif (100 Popok)
Teknologi
Unit Modal (K)
Unit Tenaga Kerja (L)


A
2
10
$12
$52
B
3
6
$9
$33
C
4
4
$8
$24
D
6
3
$9
$21
E
10
2
$12
$20

Dua hal yang menentukan biaya produksi itu:
1.      Teknologi yang tersedia
2.      Harga masukan.
Perusahaan yang memaksimalkan laba akan memilih teknologi yang meminimalkan biaya produksi dengan memperhatikan harga-harga masukan dipasar saat ini yang sudh tertentu.
2.6         Kondisi Jangka Panjang dan Arah Jangka Panjang.
2.6.1   Memaksimalkan Laba
Cara terbaik untuk memahami perilaku yang sekarang ini mendapatkan laba adalah dengan melihat gambar kurva di bawah ini.
 


Comments

Popular posts from this blog

PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( BAB 1-6)

PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT   TUGAS RESUME MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DOSEN PENGAMPU Dr. ACHMAD FAQIH., Ir., MM Oleh : Maslikha 112120041 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2016   KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas resume ini . Tujuan penyusunan tugas resume ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon. Ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas praktikum ini, Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas resume ini jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun sistematika penyusunannya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sa

KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS

II. PENGERTIAN KOMUNIKASI 2.1   Pengertian Komunikasi Secara epistemologis, istilah kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yakni communication dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Jika diartikan secara sederhana, berarti komunikasi adalah sebuah proses yang bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna dan pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut. Menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya dengan bernafas, jadi sepanjang manusia ingin hidup, maka ia perlu berkomunikasi (Cangara, 2003). Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan karena kedua aspek itu saling melengkapi dalam pelaksanaannya. Sedangkan Harold Lasswell juga mengatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “siapa-berkata apa-melalui saluran apa-kepada siapa-dengan

BARANG - BARANG INDONESIA YANG DIEKSPOR KE LUAR NEGERI

(Geografi Industri) Pengertian/ Definisi Ekspor dan Impor Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor , sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor , kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Keuntungan Ekspor Keuntungan ekspor antara lain adalah : 1). Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia   Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Contohnya batik Indonesia yang mulai dikenal di dunia, jika permintaan batik di luar negeri meningkat maka produsen batik di indonesia akan semakin luas pemasaranya. Dengan demikian